BAB II
EVALUASI
PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL dalam IPS SD
A. HAKIKAT EVALUASI
Di dalam istilah asingnya, penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata
Indonesia yang berarti menilai. Didasari ataupun tidak, tiap kali kita melakukan
suatu kegiatan selalu ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Untuk itu, kita
mengadakan penilaian terhadap kinerja yang telah dilakukan, disini berarti kita
melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita kerjakan. Dengan demikian,
evaluasi itu telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan sehari – hari.
Ralph
Tyler (1950) mengatakan bahwa
evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa dan bagiamana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum,
bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan
oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach
dan Stufflebeam. Tambahan
definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh
mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas
hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu
yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini,
guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh
siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Dalam kegiatan dan proses pembelajaran, khususnya pada
pembelajaran IPS, evaluasi ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari seluruh kegiatan, bahkan telah menjadi kesepakatan sebagai kegiatan puncak
(kulminasi). Dikatakan demikian,
karena untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran dan akhirnya harus
dilakukan evaluasi ini.
John
W. Best (1977: 13) menjelaskan bahwa,
evaluasi ialah bekenaan dengan suatu penerapan yang segera harus dilakukan
untuk mengungkapkan mutu hasil, proses atau program pendidikan tertentu yang
telah disepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya. Evaluasi menyatakan
keputusan tentang efektivitas, manfaat sosial atau hasil yang diinginkan,
proses atau program dan tidak menyangkut generalisasi yang mungkin dari suatu
tatanan yang diperluas. Selanjutnya, dalam
proses pendidikan dan pengajaran, evaluasi ini menentukan peringkat
serta kelulusan peserta didik dari proses dan program yang dijalaninya.
Dengan demikian, evaluasi ini erat sekali hubungannya
dengan pengukuran yang meliputi aspek penilaian tentang apa yang diinginkan dan
yang baik. Pengukuran ini tidak hanya terhadap tingkat kemampuan siswa yang
dinyatakan dalam angka, melainkan juga digunakan untuk mengetahui isi, panjang,
lebar sesuatu benda tertentu.
B. ASAS EVALUASI
Agar supaya evaluasi belajar benar mencapai sasaran, yaitu untuk mengetahui
tingkat perubahan tingkah laku atau keberhasilan siswa, maka harus dilaksanakan
dengan berdasarkan pada suatu asas atau prinsip mapan. Adapun asas atau prinsip
– prinsip yang dimaksudkan adalah :
1.
Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
Evaluasi yang menyeluruh ialah yang mampu memproyeksikan seluruh aspek pola
tingkah laku peserta didik (pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan,
kemampuan berpikir, sikap) dan keseluruhan aspek materi yang diharapkan sesuai
dengan tujuan pendidikan.
2.
Asas Kesinambungan atau Asas Kontinuitas
Evaluasi itu dilakukan secara berkesinambungan dalam proses, mulai dari
awal proses, selama proses berlangsung dan pada saat proses itu berakhir.
Maksud evaluasi yang dilaksanakan secara terus – menerus atau continue ialah agar kita (guru)
memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi dan dapat mengetahui
tahap – tahap perkembangan yang dialami siswa.
3.
Asas Objektivitas
Asas ini dimaksudkan, bahwa di dalam proses evaluasi hanya menunjukkan
aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi di dalam
mengevaluasi hasil pendidikan dan pengajaran, guru tidak boleh memasukkan
faktor – faktor subyektif dalam memberikan nilai kepada siswa. Hasil evaluasi
itu menunjukkan suatu derajat nilai atau ukuran, itulah hasil yang dicapai,
tidak ditambah atau dikurangi oleh suatu penafsiran di luar lingkup yang
dievaluasi.
C. FUNGSI
EVALUASI
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan
evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah
dikemukakan, bahwa tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data
pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan
keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan – tujuan kurikuler. Disamping itu
juga dapat digunakan oleh guru – guru dan para pengawas pendidikan untuk
mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman – pengalaman
mengajar, kegiatan – kegiatan belajar dan metode – metode mengajar yang
digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi
evaluasi itu dalam proses belajar – mengajar.
Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu :
1.
Mengungkapkan
penguasaan peserta didik terhadap materi atau pokok bahasan yang telah
diperoleh dari proses pembelajaran yang meliputi pengetahuan, kemampuan
berpikir, keterampilan, perasaan dan sikapnya.
2.
Menemukan kelemahan
– kelemahan materi, metode, media pengajaran dan tujuan yang telah dirumuskan.
Data hasil evaluasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan
penyempurnaan tugas pembelajaran selanjutnya.
3.
Mengungkapkan
terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran terhadap para
peserta didik. Jika dari hasil evaluasi proses pembelajaran itu terdapat
kelemahan – kelemahan atau ada tugas guru yang tidak terpenuhi, pada
pembelajaran berikutnya harus diperbaiki dan disempurnakan.
4.
Mengungkapkan
tingkat perkembangan peserta didik secara individual, yang selanjutnya
digunakan untuk membimbing pertumbuhan potensinya lebih lanjut.
D. TUJUAN
EVALUASI
Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa tujuan evaluasi secara umum adalah
untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri anak didik serta tingkat
perubahan yang dialaminya setelah ia mengikuti kegiatan belajar – mengajar.
Tetapi sebenarnya hal tersebut baru merupakan sebagian dari tujuan evaluasi
dalam arti yang sebenarnya. Tujuan atau fungsi evaluasi belajar siswa di
sekolah pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu :
1.
Membuat laporan
prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang harus diketahui
oleh orang tau masing – masing.
2.
Mendapatkan umpan
balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau ketidakberhasilan
kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3.
Menemukan faktor –
faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran, baik yang dilakukan
oleh guru maupun oleh para peserta didik.
4.
Menyusun program
bimbingan individual bag peserta didik dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran.
5.
Meningkatkan
rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik.
Setelah kita meninjau secara umum apa yang menjadi hakikat, asas, fungsi
dan tujuan evaluasi, marilah kita mencoba merangasnag prosedur dan alat
evaluasi hasil pembelajaran perspektif global.
RANCANGAN
PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
1.
Tujuan Evaluasi
Dalam
pembelajaran perspektif global, evaluasi ini bertujuan sebagai berikut :
1.1.
Menilai dan
mengukur prestasi peserta didik pada pembelajaran perspektif global;
1.2.
Mendapatkan umpan
balik dari prestasi belajar peserta didik terhadap kerja dan kinerja guru pada
pembelajaran perspektif global;
1.3.
Menemukan faktor –
faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran perspektif global,
baik pada pihak peserta didik maupun di pihak guru; dan
1.4.
Meningkatkan
rangsangan kegiatan belajar peserta didik pada pembelajaran perspektif global.
2.
Sasaran Evaluasi
Yang menjadi sasaran evaluasi pada pembelajaran
perspektif global, yaitu :
2.1.
Peserta didik
secara individual yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan
dan sikapnya terhadap fenomena, fakta, isu serta masalah global;
2.2.
Peserta didik
secara berkelompok dan dalam kelompok yang meliputi keterampilan serta sikap
sosialnya dalam kaitan pembelajaran perspektif global.
3.
Prosedur Evaluasi
3.1.
Sesuai dengan asas
evaluasi, kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan :
a.
Pada saat
pembelajaran perspektif global dimulai, Anda selaku guru IPS mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik untuk mengevaluasi “apakah” mereka telah
memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan perspektif global itu. Hal itu
sangat penting utnuk menarik minat dan perhatian peserta didik, serta untuk
menghubungkan pengetahuan mereka dengan pokok bahasan “baru” yang menjadi
materi pembelajaran.
b.
Tanya – jawab
bahakan diskusi antara Anda selaku guru IPS dengan peserta didik dan antara
para peserta didik. Hal ini untuk mengevaluasi “berapa jauhkah” para peserta
didik dapat mengikuti pembelajaran perspektif global dan “berapa jauhkah”
mereka mampu mengerti serta menyerap materi perspektif global yang menjadi
pokok bahasan. Evaluasi dalam proses pembelajaran ini termasuk juga evaluasi
terhadap pelaksanaan tugas dengan hasil – hasilnya. Evaluasi pada awal dan
proses pembelajaran perspektif global lebih bersifat kualitatif, kecuali
evaluasi terhadap hasil pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan memberikan
angka (kuantitatif, pengukuran)
c.
Pada akhir proses
pembelajaran, setelah seluruh pokok bahasan tentang perspektif global itu
rampung, Anda selaku guru IPS melakukan evaluasi tertulis dengan mengadakan tes
(tes tertulis). Evaluasi dalam bentuk tes tertulis ini harus memenuhi ketentuan
– ketentuan baku yang telah menjadi patokan.
3.2.
Membuat kisi – kisi
tes tertulis
Ke dalam kisi – kisi ini
termasuk aspek materi yang menjadi bahan evaluasi, aspek mental yang akan
dinilai kemampuannya. Sesuai dengan kurva normal yang secara empirik, menjadi
pembakuan tingkat persebarannya dalam kelompok yang akan dites (peserta didik),
ditentukan juga tingkat kesukaran tiap butir soal. Kisi – kisi itu dinyatakan
dalam matrik sebagai berikut :
Aspek Mental
Aspek Materi
|
Pengetahuan
40%
|
Pemahaman
40%
|
Penerapan
20%
|
Jumlah 100%
|
||||||||
m
|
s
|
k
|
m
|
s
|
k
|
m
|
s
|
k
|
m
|
s
|
k
|
|
1.
Masalah
Kontroversial 20%
|
1
2
2
|
2
4
4
|
1
2
2
|
1
2
2
|
2
4
4
|
1
2
2
|
1
1
-
|
1
2
3
|
-
1
1
|
3
5
4
|
5
10
11
|
2
5
5
|
2.
Saling
Ketergantungan 40%
|
||||||||||||
3.
Perdamaian
dan Keamanan Dunia 40%
|
||||||||||||
Jumlah 100%
|
5
|
10
|
5
|
5
|
10
|
5
|
2
|
6
|
2
|
12
|
26
|
12
|
Aspek Mental
1.
Pengetahuan (40%)
Mudah (m) 5
butir (10%)
Sedang (s) 10
butir (20%)
Sukar (k) 5
butir (10%)
2.
Pemahaman (40%)
Mudah (m) 5 butir (10%)
Sedang (s) 10
butir (20%)
Sukar (k) 5
butir (10%)
3.
Penerapan (20%)
Mudah (m) 2
butir (4%)
Sedang (s) 6
butir (12%)
Sukar
(k) 2
butir (4%)
Jumlah 50 butir (100%)
Aspek Materi
1.
Masalah
Kontroversial (20%)
Mudah (m) 3
butir (10%)
Sedang (s) 5
butir (10%)
Sukar (k) 2
butir (4%)
2.
Saling
Ketergantungan (40%)
Mudah (m) 5
butir (10%)
Sedang (s) 10
butir (20%)
Sukar (k) 5
butir (10%)
3.
Perdamaian dan
Keamanan Dunia
Mudah (m) 4 butir (8%)
Sedang (s) 11
butir (22%)
Sukar
(k) 5
butir (10%)
Jumlah 50 butir (100%)
Tingkat Kesukaran
Mudah (m) 12
butir (24%)
Sedang (s) 26
butir (52%)
Sukar
(k) 12
butir (24%)
Jumlah 50 butir (100%)
Dengan
persebaran burit – butir soal tes seperti digambarkan pada kisi – kisi di atas,
Anda selaku guru IPS dapat berpijak pada asas evaluasi, baik mengenai aspek
mental dan materi maupun tingkat kesukarannya. Dengan demikian hasil evaluasi
itu dapat memberikan informasi tentang persebaran kemampuan peserta didik
secara objektif.
4.
Alat Evaluasi
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Alat evaluasi yang
digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran persefektif global meliputi tes
dan non-tes.
1. Non-Tes
Dalam proses pembelajaran
persepektif global meliputi tanya-jawab, diskusi, tugas, dan penampilan.
Penilaian ini bersifat kualitatif.
Seorang guru IPS menilai hasil dari diskusi, tugas, dan penampilan dengan
kategori baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali. Sesungguhnya
kategori kualitatif diatas bisa dikuantitatifkan dengan sistem sepuluh (10) atau seratus (100) sesuai interval tertentu sesuai yang guru inginkan.
2. Tes
Tes ini dalam bentuk tulisan, baik
tes uraian/essay maupun tes objektif.
Tes
objektif ini terdiri dari beberapa tipe seperti, salah-benar, pilihan ganda,
pilihan ganda majemuk, dan sebab-akibat.
Tes ini diterapkan pada persefektif
global, terutama sebagai tes formatif. Penilaian dan analisi tes formatif itu,
dengan menggunakan sistem 10 atau 100. Apabila yang dirancang itu tediri dari
50 butir, dengan sistem 10, berarti tiap butir soal mengandung nilai 0.2.
Dengan demikian angka tertinggi 10 (50 x 0.2) dan nilai terendah 0 (0 x 0.2).
untuk menentukan peringkat, anda dapat menentukan kategori nilai sebagai
berikut :
Sistem 10
|
Sistem 100
|
Kualitas
|
9 – 10
7 – 8
5 – 6
3 – 4
< 3
|
90 – 100
70 – 80
50 – 60
30 – 40
< 30
|
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
|
5. Perhitungan Hasil Evaluasi
Secara keseluruhan, evaluasi itu
penjumlahan dari hasil tes dan non-tes. Non-tes dapat diangkat dari pelaksanaan
tugas. Untuk tanya-jawab,
diskusi, dan penampilan tidak dapat diangkatkan, melainkan ditujukan kepada
pengungkapan pemahaman, dan dapat atau tidaknya peserta didik mengikuti
pelajaran persepektif global serta sebagai alat evaluasi kinerja seorang guru.
Dalam
menghitung hasil evaluasi, tugas beri kode g
dan tes beri kode t, selanjutnya
antara tugas dan tes diberi bobot yang berbeda sesuai dengan kedudukan masing –
masing. Dengan bobot tes 3 (tiga) dan tugas 2 (dua). Dengan demikian penilaian
itu menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai prestasi peserta didik
=
sebagai contoh, seorang siswa memperoleh tugas 7.5,
dan tes 6.9. dengan demikian
nilai prestasi = = 7.14 (termasuk kategori baik)
PENERAPAN PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI
PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
PERSEPEKTIF GLOBAL
1.
Evaluasi Proses Pembelajaran Persepektif
Global
1. Pada tiap awal pembelajaran persepektif
global, melakukan tanya-jawab dengan peserta didik tentang hal – hal yang
berkenaan dengan persepektif global, baik yang belum dibahas maupun yang sudah
dibahas. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana peserta didik
memiliki pengetahuan yang berkenaan dengan persepektif global meskipun materi
tersebut belum dibahas.
Pengetahuan
awal tersebut penting untuk mengaitkan antara pengetahuan yang telah dimiliki
dengan pengetahuan yang belum diketahui. Evaluasi ini sesuai dengan asas
pembelajaran dari yang telah diketahui kepada yang akan diketahui.
Selanjutnya,
mengajukan pertanyaan atau bertanggung jawab pada awal pembelajaran ini juga
untuk mengevaluasi apakah materi yang telah diajarkan pada kesempatan yang
terdahulu telah dipahami, dikuasai atau belum. Hal ini penting untuk
mengevaluasi kinerja seorang guru untuk selanjutnya.
2. Pada proses pembelajaran selalu
dilakukan tanya-jawab dan diskusi. Dua metode ini selain untuk mengembangkan
strategi kemampuan bertanya-jawab dan keberanian mengemukakan pendapat,
terutama untuk mengevaluasi apakah materi perspektif global itu dipahami atau
tidak. Hal ini berkaitan dengan evaluasi terhadap seorang guru apakah
kinerjanya itu mencapai sasaran serta tujuan atau belum. Evaluasi ini berfungsi
untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja seorang guru untuk selanjutnya.
3. Pada proses pembelajaran persepektif
global, diterapkan juga metode tugas. Kegiatan tugas ini dapat dilakukan di
kelas, di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah (out door study). Tugas yang dikembangkan
berupa komunikasi dengan orang atau pihak tertentu yang dipandang memiliki
pengetahuan tentang persepektif global tersebut. Tugas lainya yaitu mengmpulkan
artikel dan gambar – gambar yang berkaitan dengan fenomena, fakta, dan masalah
yan berkaitan dengan persepektif global. Penerapan metode ini selain
mengembangkan keterampilan bekerja sama, disiplin, serta berkomunikasi dengan
pihak lain, terutama untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tersebut. Hasil
tugas ini dapat dinilai dengan memberikan angka sesuai dengan kualitasnya.
2. Evaluasi Tertulis
Evaluasi tertulis ini
sebaiknya menerapkan tes objektif yang sifatnya sesuai dengan tahap-tahapnya.
Alat evaluasi dalam bentuk objektif tes yang telah dirancang sesuai dengan
kisi-kisi yang telah kita bahas bersama, Anda terapkan pada kegiatan evaluasi
ini. Tes objektif tersebut terdiri atas.
a.
50 butir soal.
b.
Terbagi atas dua
kelompok, 25 butir salah-bener, dan 25 butir pilihan ganda.
c.
Aspek mentalnya, 40%
pengetahuan, 40% pemahaman, dan 20% penerapan
d.
Aspek materi terdiri
atas 20% masalah kontroversial, 40% saling tergantungan, dan 40% perdamaian dan
keamanan dunia.
e.
\tingkat kesukarannya,
24% mudah, 25% sedang, dan 24% sukar.
Perhitungan hasil tes dilakukan berdasarkan katagori
penilaian pada butir soal sesuai dengan system angka yang dipilih, system 10
atau 100. Dengan menerapkan kategori penilaian itu, anda dapat membuat
peringkat dan pengelompokan berapa persen yang termasuk kategori Baik Sekali,
berapa persen Baik, berapa persen yang termasuk Cukup, berapa persen kategori
Kurang, dan berapa persen yang termasuk Kurang Sekali. Kategori peringkat
peserta didik itu dapat ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.
Nilai
|
Kualitas
|
Jumlah
Peserta
|
Persentase
|
90-100
70-89
50-69
30-49
<30
|
Baik
sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang
sekali
|
|
|
|
Jumlah
|
|
100
|
3.
Evaluasi Keseluruhan
Secara keseluruhan, evaluasi dilakukan mulai dari awal proses, selama
proses, dan pada akhir pembelajaran contonya sebagai berikut:
a.
Pada awal pembelajaran, guru mengajukan
pertanyaan atau bertanya-jawab dengan peserta didik untuk mengungkapkan berapa
jauh pengetahuan yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan perspektif
global. Evaluasi ini tidak diberi angka, tujuannya hanya untuk mengungkapkan
pengetahuan awal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan disajikan atau
diproses.
b.
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
melakukan tanya-jawab dan diskusi ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah
peserta didik dapat memahami pokok-pokok yang dibahas berkenaan dengan
perspektik global. Evaluasi ini utamanya untuk memperbaiki kerja guru pada
kesempatan berikutnya.
c.
Pada proses
pembelajaran guru juga memberikan tugas kepada peserta didik. Hasil pelaksanaan
tugas harus diberi angka. Ketentuan kuantitatif dan kualitatifnya sesuai dengan
kategori penilai tes.
d.
Penilaian keseluruhan
terhadap para peserta didik, merupakan gabungan antara nilai tes dengan nilai
tugas. Misalnya nilai tugas diberikan bobot 2, sedangkan nilai tes diberi bobot
3 sehingga prestasi para peserta dapat ditentukan seperti dideskripsikan pada
tabel berikut.
Nama
peserta
|
Nilai Tugas 2
|
Nilai tugas 3
|
Nilai Akhir
|
Kualitas
|
1.anggit
|
2
|
3
|
5
|
Baik sekali
|
4. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Hasil evaluasi
keseluruhan, baik hasil non-tes maupun hasil tes, dianalisis dan
diinterpretasikan lebih jauh untuk menjawab apa yang telah dirumuskan dalam
fungsi dan tujuan tes. Kesimpulan sesuai dengan fungsi dan tujuan itu,
mengetengahkan hasil sebagai beriku:
a.
Nilai prestasi peserta
didik dalam pembelajaran perspektif global yang merupakan sebagai dari prestasi
pembelajaran IPS keseluruhannya.
b.
Nilai prestasi peserta
didik dalam pembelajaran perspektif global merupakan umpan balik bagi kerja dan
kinerja anda selaku guru ips, untuk evaluasi diri apakah kerja serta kinerja
itu sudah baik atau belum.
c.
Nilai prestasi peserta
didik itu memberikan gambaran tentang tingkat perkembangan kemampuan mereka
(individual, klasikal) untuk program bimbingan selanjutnya.
d.
Nilai prestasi peserta
didik dalam pembelajran perspektif global, menjadi sarana mengungkapkan
kelemahan kekuatan dan factor penghambat pendorong yang menjadi dasar
penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.