Senin, 11 November 2013

persepektif global

BAB II
EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL dalam IPS SD

A.    HAKIKAT EVALUASI
Di dalam istilah asingnya, penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia yang berarti menilai. Didasari ataupun tidak, tiap kali kita melakukan suatu kegiatan selalu ingin mengetahui bagaimana hasilnya. Untuk itu, kita mengadakan penilaian terhadap kinerja yang telah dilakukan, disini berarti kita melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita kerjakan. Dengan demikian, evaluasi itu telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan sehari – hari.
Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagiamana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini, guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Dalam kegiatan dan proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPS, evaluasi ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan, bahkan telah menjadi kesepakatan sebagai kegiatan puncak (kulminasi). Dikatakan demikian, karena untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran dan akhirnya harus dilakukan evaluasi ini.
John W. Best (1977: 13) menjelaskan bahwa, evaluasi ialah bekenaan dengan suatu penerapan yang segera harus dilakukan untuk mengungkapkan mutu hasil, proses atau program pendidikan tertentu yang telah disepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya. Evaluasi menyatakan keputusan tentang efektivitas, manfaat sosial atau hasil yang diinginkan, proses atau program dan tidak menyangkut generalisasi yang mungkin dari suatu tatanan yang diperluas. Selanjutnya, dalam  proses pendidikan dan pengajaran, evaluasi ini menentukan peringkat serta kelulusan peserta didik dari proses dan program yang dijalaninya.
Dengan demikian, evaluasi ini erat sekali hubungannya dengan pengukuran yang meliputi aspek penilaian tentang apa yang diinginkan dan yang baik. Pengukuran ini tidak hanya terhadap tingkat kemampuan siswa yang dinyatakan dalam angka, melainkan juga digunakan untuk mengetahui isi, panjang, lebar sesuatu benda tertentu.

B.     ASAS EVALUASI

Agar supaya evaluasi belajar benar mencapai sasaran, yaitu untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku atau keberhasilan siswa, maka harus dilaksanakan dengan berdasarkan pada suatu asas atau prinsip mapan. Adapun asas atau prinsip – prinsip yang dimaksudkan adalah             :

1.      Asas Komprehensif atau Asas Keseluruhan
Evaluasi yang menyeluruh ialah yang mampu memproyeksikan seluruh aspek pola tingkah laku peserta didik (pengetahuan, penguasaan materi, keterampilan, kemampuan berpikir, sikap) dan keseluruhan aspek materi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan.



2.      Asas Kesinambungan atau Asas Kontinuitas
Evaluasi itu dilakukan secara berkesinambungan dalam proses, mulai dari awal proses, selama proses berlangsung dan pada saat proses itu berakhir. Maksud evaluasi yang dilaksanakan secara terus – menerus atau continue ialah agar kita (guru) memperoleh kepastian atau kemantapan dalam mengevaluasi dan dapat mengetahui tahap – tahap perkembangan yang dialami siswa.

3.      Asas Objektivitas
Asas ini dimaksudkan, bahwa di dalam proses evaluasi hanya menunjukkan aspek yang dievaluasi dengan keadaan yang sebenarnya. Jadi di dalam mengevaluasi hasil pendidikan dan pengajaran, guru tidak boleh memasukkan faktor – faktor subyektif dalam memberikan nilai kepada siswa. Hasil evaluasi itu menunjukkan suatu derajat nilai atau ukuran, itulah hasil yang dicapai, tidak ditambah atau dikurangi oleh suatu penafsiran di luar lingkup yang dievaluasi.

C.    FUNGSI EVALUASI

Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah dikemukakan, bahwa tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan – tujuan kurikuler. Disamping itu juga dapat digunakan oleh guru – guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman – pengalaman mengajar, kegiatan – kegiatan belajar dan metode – metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi evaluasi itu dalam proses belajar – mengajar.

Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu :
1.    Mengungkapkan penguasaan peserta didik terhadap materi atau pokok bahasan yang telah diperoleh dari proses pembelajaran yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan, perasaan dan sikapnya.
2.    Menemukan kelemahan – kelemahan materi, metode, media pengajaran dan tujuan yang telah dirumuskan. Data hasil evaluasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki dan penyempurnaan tugas pembelajaran selanjutnya.
3.    Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran terhadap para peserta didik. Jika dari hasil evaluasi proses pembelajaran itu terdapat kelemahan – kelemahan atau ada tugas guru yang tidak terpenuhi, pada pembelajaran berikutnya harus diperbaiki dan disempurnakan.
4.    Mengungkapkan tingkat perkembangan peserta didik secara individual, yang selanjutnya digunakan untuk membimbing pertumbuhan potensinya lebih lanjut.

D.    TUJUAN EVALUASI

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa tujuan evaluasi secara umum adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri anak didik serta tingkat perubahan yang dialaminya setelah ia mengikuti kegiatan belajar – mengajar. Tetapi sebenarnya hal tersebut baru merupakan sebagian dari tujuan evaluasi dalam arti yang sebenarnya. Tujuan atau fungsi evaluasi belajar siswa di sekolah pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu :
1.      Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang harus diketahui oleh orang tau masing – masing.
2.      Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau ketidakberhasilan kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3.      Menemukan faktor – faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh para peserta didik.
4.      Menyusun program bimbingan individual bag peserta didik dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
5.      Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik.

Setelah kita meninjau secara umum apa yang menjadi hakikat, asas, fungsi dan tujuan evaluasi, marilah kita mencoba merangasnag prosedur dan alat evaluasi hasil pembelajaran perspektif global.

RANCANGAN PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL

1.             Tujuan Evaluasi
Dalam pembelajaran perspektif global, evaluasi ini bertujuan sebagai berikut :
1.1.       Menilai dan mengukur prestasi peserta didik pada pembelajaran perspektif global;
1.2.       Mendapatkan umpan balik dari prestasi belajar peserta didik terhadap kerja dan kinerja guru pada pembelajaran perspektif global;
1.3.       Menemukan faktor – faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran perspektif global, baik pada pihak peserta didik maupun di pihak guru; dan
1.4.       Meningkatkan rangsangan kegiatan belajar peserta didik pada pembelajaran perspektif global.

2.      Sasaran Evaluasi
Yang menjadi sasaran evaluasi pada pembelajaran perspektif global, yaitu :
2.1.       Peserta didik secara individual yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan dan sikapnya terhadap fenomena, fakta, isu serta masalah global;
2.2.       Peserta didik secara berkelompok dan dalam kelompok yang meliputi keterampilan serta sikap sosialnya dalam kaitan pembelajaran perspektif global.

3.      Prosedur Evaluasi
3.1.       Sesuai dengan asas evaluasi, kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan :
a.    Pada saat pembelajaran perspektif global dimulai, Anda selaku guru IPS mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk mengevaluasi “apakah” mereka telah memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan perspektif global itu. Hal itu sangat penting utnuk menarik minat dan perhatian peserta didik, serta untuk menghubungkan pengetahuan mereka dengan pokok bahasan “baru” yang menjadi materi pembelajaran.

b.    Tanya – jawab bahakan diskusi antara Anda selaku guru IPS dengan peserta didik dan antara para peserta didik. Hal ini untuk mengevaluasi “berapa jauhkah” para peserta didik dapat mengikuti pembelajaran perspektif global dan “berapa jauhkah” mereka mampu mengerti serta menyerap materi perspektif global yang menjadi pokok bahasan. Evaluasi dalam proses pembelajaran ini termasuk juga evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dengan hasil – hasilnya. Evaluasi pada awal dan proses pembelajaran perspektif global lebih bersifat kualitatif, kecuali evaluasi terhadap hasil pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan memberikan angka (kuantitatif, pengukuran)

c.    Pada akhir proses pembelajaran, setelah seluruh pokok bahasan tentang perspektif global itu rampung, Anda selaku guru IPS melakukan evaluasi tertulis dengan mengadakan tes (tes tertulis). Evaluasi dalam bentuk tes tertulis ini harus memenuhi ketentuan – ketentuan baku yang telah menjadi patokan.


3.2.       Membuat kisi – kisi tes tertulis
Ke dalam kisi – kisi ini termasuk aspek materi yang menjadi bahan evaluasi, aspek mental yang akan dinilai kemampuannya. Sesuai dengan kurva normal yang secara empirik, menjadi pembakuan tingkat persebarannya dalam kelompok yang akan dites (peserta didik), ditentukan juga tingkat kesukaran tiap butir soal. Kisi – kisi itu dinyatakan dalam matrik sebagai berikut :

Aspek Mental

Aspek Materi
Pengetahuan 40%
Pemahaman 40%
Penerapan 20%
Jumlah 100%
m
s
k
m
s
k
m
s
k
m
s
k
1.      Masalah Kontroversial 20%
1


2


2
2


4


4
1


2


2
1


2


2
2


4


4
1


2


2
1


1


-
1


2


3
-


1


1
3


5


4
5


10


11
2


5


5
2.      Saling Ketergantungan 40%
3.      Perdamaian dan Keamanan Dunia 40%
Jumlah 100%
5
10
5
5
10
5
2
6
2
12
26
12

Aspek Mental

1.      Pengetahuan (40%)                                                   
Mudah (m)                                                                 5 butir (10%)
Sedang (s)                                                                  10 butir (20%)
Sukar (k)                                                                    5 butir (10%)

2.      Pemahaman (40%)
Mudah (m)                                                                 5 butir (10%)
Sedang (s)                                                                  10 butir (20%)
Sukar (k)                                                                    5 butir (10%)

3.      Penerapan (20%)
Mudah (m)                                                                 2 butir (4%)
Sedang (s)                                                                  6 butir (12%)
Sukar (k)                                                                    2 butir (4%)

     Jumlah                                                                       50 butir (100%)

Aspek Materi
1.      Masalah Kontroversial (20%)
Mudah (m)                                                                 3 butir (10%)
Sedang (s)                                                                  5 butir (10%)
Sukar (k)                                                                    2 butir (4%)
2.      Saling Ketergantungan (40%)
Mudah (m)                                                                 5 butir (10%)
Sedang (s)                                                                  10 butir (20%)
Sukar (k)                                                                    5 butir (10%)

3.      Perdamaian dan Keamanan Dunia
Mudah (m)                                                                 4 butir (8%)
Sedang (s)                                                                  11 butir (22%)
Sukar (k)                                                                    5 butir (10%)
Jumlah                                                                       50 butir (100%)

Tingkat Kesukaran

Mudah (m)                                                                 12 butir (24%)
Sedang (s)                                                                  26 butir (52%)
Sukar (k)                                                                    12 butir (24%)
Jumlah                                                                       50 butir (100%)

Dengan persebaran burit – butir soal tes seperti digambarkan pada kisi – kisi di atas, Anda selaku guru IPS dapat berpijak pada asas evaluasi, baik mengenai aspek mental dan materi maupun tingkat kesukarannya. Dengan demikian hasil evaluasi itu dapat memberikan informasi tentang persebaran kemampuan peserta didik secara objektif.

4.      Alat Evaluasi
           Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Alat evaluasi yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran persefektif global meliputi tes dan non-tes.
1.      Non-Tes
            Dalam proses pembelajaran persepektif global meliputi tanya-jawab, diskusi, tugas, dan penampilan.
            Penilaian ini bersifat kualitatif. Seorang guru IPS menilai hasil dari diskusi, tugas, dan penampilan dengan kategori baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali. Sesungguhnya kategori kualitatif diatas bisa dikuantitatifkan dengan sistem sepuluh (10) atau seratus (100) sesuai interval tertentu sesuai yang guru inginkan.

2.      Tes
            Tes ini dalam bentuk tulisan, baik tes uraian/essay maupun tes objektif.
Tes objektif ini terdiri dari beberapa tipe seperti, salah-benar, pilihan ganda, pilihan ganda majemuk, dan sebab-akibat.
            Tes ini diterapkan pada persefektif global, terutama sebagai tes formatif. Penilaian dan analisi tes formatif itu, dengan menggunakan sistem 10 atau 100. Apabila yang dirancang itu tediri dari 50 butir, dengan sistem 10, berarti tiap butir soal mengandung nilai 0.2. Dengan demikian angka tertinggi 10 (50 x 0.2) dan nilai terendah 0 (0 x 0.2). untuk menentukan peringkat, anda dapat menentukan kategori nilai sebagai berikut :

Sistem 10
Sistem 100
Kualitas
9 – 10
7 – 8
5 – 6
3 – 4
< 3
90 – 100
70 – 80
50 – 60
30 – 40
< 30
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali

5.  Perhitungan Hasil Evaluasi
            Secara keseluruhan, evaluasi itu penjumlahan dari hasil tes dan non-tes. Non-tes dapat diangkat dari pelaksanaan tugas. Untuk tanya-jawab, diskusi, dan penampilan tidak dapat diangkatkan, melainkan ditujukan kepada pengungkapan pemahaman, dan dapat atau tidaknya peserta didik mengikuti pelajaran persepektif global serta sebagai alat evaluasi kinerja seorang guru.
                         Dalam menghitung hasil evaluasi, tugas beri kode g dan tes beri kode t, selanjutnya antara tugas dan tes diberi bobot yang berbeda sesuai dengan kedudukan masing – masing. Dengan bobot tes 3 (tiga) dan tugas 2 (dua). Dengan demikian penilaian itu menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai prestasi peserta didik = 
sebagai contoh, seorang siswa memperoleh tugas 7.5, dan tes 6.9. dengan demikian
nilai prestasi =  = 7.14 (termasuk kategori baik)

PENERAPAN PROSEDUR DAN ALAT EVALUASI
PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN PERSEPEKTIF GLOBAL

1.      Evaluasi Proses Pembelajaran Persepektif Global
1.      Pada tiap awal pembelajaran persepektif global, melakukan tanya-jawab dengan peserta didik tentang hal – hal yang berkenaan dengan persepektif global, baik yang belum dibahas maupun yang sudah dibahas. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana peserta didik memiliki pengetahuan yang berkenaan dengan persepektif global meskipun materi tersebut belum dibahas.
Pengetahuan awal tersebut penting untuk mengaitkan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang belum diketahui. Evaluasi ini sesuai dengan asas pembelajaran dari yang telah diketahui kepada yang akan diketahui.
Selanjutnya, mengajukan pertanyaan atau bertanggung jawab pada awal pembelajaran ini juga untuk mengevaluasi apakah materi yang telah diajarkan pada kesempatan yang terdahulu telah dipahami, dikuasai atau belum. Hal ini penting untuk mengevaluasi kinerja seorang guru untuk selanjutnya.
2.      Pada proses pembelajaran selalu dilakukan tanya-jawab dan diskusi. Dua metode ini selain untuk mengembangkan strategi kemampuan bertanya-jawab dan keberanian mengemukakan pendapat, terutama untuk mengevaluasi apakah materi perspektif global itu dipahami atau tidak. Hal ini berkaitan dengan evaluasi terhadap seorang guru apakah kinerjanya itu mencapai sasaran serta tujuan atau belum. Evaluasi ini berfungsi untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja seorang guru untuk selanjutnya.
3.      Pada proses pembelajaran persepektif global, diterapkan juga metode tugas. Kegiatan tugas ini dapat dilakukan di kelas, di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah (out door study). Tugas yang dikembangkan berupa komunikasi dengan orang atau pihak tertentu yang dipandang memiliki pengetahuan tentang persepektif global tersebut. Tugas lainya yaitu mengmpulkan artikel dan gambar – gambar yang berkaitan dengan fenomena, fakta, dan masalah yan berkaitan dengan persepektif global. Penerapan metode ini selain mengembangkan keterampilan bekerja sama, disiplin, serta berkomunikasi dengan pihak lain, terutama untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas tersebut. Hasil tugas ini dapat dinilai dengan memberikan angka sesuai dengan kualitasnya.
2. Evaluasi Tertulis
            Evaluasi tertulis ini sebaiknya menerapkan tes objektif yang sifatnya sesuai dengan tahap-tahapnya. Alat evaluasi dalam bentuk objektif tes yang telah dirancang sesuai dengan kisi-kisi yang telah kita bahas bersama, Anda terapkan pada kegiatan evaluasi ini. Tes objektif tersebut terdiri atas.
a.       50 butir soal.
b.      Terbagi atas dua kelompok, 25 butir salah-bener, dan 25 butir pilihan ganda.
c.       Aspek mentalnya, 40% pengetahuan, 40% pemahaman, dan 20% penerapan
d.      Aspek materi terdiri atas 20% masalah kontroversial, 40% saling tergantungan, dan 40% perdamaian dan keamanan dunia.
e.       \tingkat kesukarannya, 24% mudah, 25% sedang, dan 24% sukar.
Perhitungan hasil tes dilakukan berdasarkan katagori penilaian pada butir soal sesuai dengan system angka yang dipilih, system 10 atau 100. Dengan menerapkan kategori penilaian itu, anda dapat membuat peringkat dan pengelompokan berapa persen yang termasuk kategori Baik Sekali, berapa persen Baik, berapa persen yang termasuk Cukup, berapa persen kategori Kurang, dan berapa persen yang termasuk Kurang Sekali. Kategori peringkat peserta didik itu dapat ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.
Nilai
Kualitas
Jumlah Peserta
Persentase
90-100
70-89
50-69
30-49
<30
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali



Jumlah

100

3. Evaluasi Keseluruhan
            Secara keseluruhan, evaluasi  dilakukan mulai dari awal proses, selama proses, dan pada akhir pembelajaran contonya sebagai berikut:
a.        Pada awal pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan atau bertanya-jawab dengan peserta didik untuk mengungkapkan berapa jauh pengetahuan yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan perspektif global. Evaluasi ini tidak diberi angka, tujuannya hanya untuk mengungkapkan pengetahuan awal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan disajikan atau diproses.
b.       Selama proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan tanya-jawab dan diskusi ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah peserta didik dapat memahami pokok-pokok yang dibahas berkenaan dengan perspektik global. Evaluasi ini utamanya untuk memperbaiki kerja guru pada kesempatan berikutnya.
c.       Pada proses pembelajaran guru juga memberikan tugas kepada peserta didik. Hasil pelaksanaan tugas harus diberi angka. Ketentuan kuantitatif dan kualitatifnya sesuai dengan kategori penilai tes.
d.      Penilaian keseluruhan terhadap para peserta didik, merupakan gabungan antara nilai tes dengan nilai tugas. Misalnya nilai tugas diberikan bobot 2, sedangkan nilai tes diberi bobot 3 sehingga prestasi para peserta dapat ditentukan seperti dideskripsikan pada tabel berikut.
Nama peserta
Nilai Tugas 2
Nilai tugas 3
Nilai Akhir
Kualitas
1.anggit
2
3
5
 Baik sekali

4. Kesimpulan Hasil Evaluasi
            Hasil evaluasi keseluruhan, baik hasil non-tes maupun hasil tes, dianalisis dan diinterpretasikan lebih jauh untuk menjawab apa yang telah dirumuskan dalam fungsi dan tujuan tes. Kesimpulan sesuai dengan fungsi dan tujuan itu, mengetengahkan hasil sebagai beriku:
a.       Nilai prestasi peserta didik dalam pembelajaran perspektif global yang merupakan sebagai dari prestasi pembelajaran IPS keseluruhannya.
b.      Nilai prestasi peserta didik dalam pembelajaran perspektif global merupakan umpan balik bagi kerja dan kinerja anda selaku guru ips, untuk evaluasi diri apakah kerja serta kinerja itu sudah baik atau belum.
c.       Nilai prestasi peserta didik itu memberikan gambaran tentang tingkat perkembangan kemampuan mereka (individual, klasikal) untuk program bimbingan selanjutnya.
d.      Nilai prestasi peserta didik dalam pembelajran perspektif global, menjadi sarana mengungkapkan kelemahan kekuatan dan factor penghambat pendorong yang menjadi dasar penyempurnaan pembelajaran selanjutnya.


MY CALENDER

JAM

ANGGIT DWIMANTORO | Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all
A.C. Milan