Arus modernisasi dan globalisasi itu mempunyai banyak
nilai positif dan negatifnya:
Segi
positifnya, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat daripada
masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual. Selain
itu, semua orang juga merasa senang apabila ikut serta terhadap perkembangan
zaman. Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Malah orang yang tidak
mengikuti era globalisasi ini seringkali diejek oleh teman sejawatnya.
Sisi
negatif dari arus modernisasi dan globalisasi pun juga tak kalah sedikitnya,
fasilitas-fasilitas yang ada di era globalisasi ini sebagian besar
disalahgunakan oleh para penggunanya. Contoh, internet sekarang ini sering
dijadikan arena untuk mencari situs-situs porno, handphone digunakan untuk
menyimpan data-data yang tidak mendidik moral seseorang, dan lain-lain.
Hal
yang sangat mengkhawatirkan adalah para penikmat ’aksesoris-aksesoris’ era
modernisasi ini kebanyakan melakukan hal-hal yang sebagaimana diungkapkan di
atas. Yang membuat hati semua masyarakat Indonesia miris lagi, objeknya adalah
para remaja, sang penerus bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Para
remaja bukannya ’disibukkan’ untuk menuntut ilmu dalam meneruskan pembangunan
bangsa ke depan, melainkan disibukkan dengan menikmati ’hiburan-hiburan’ yang
tersaji pada era globalisasi sekarang ini, seperti handphone, televisi, dan
lain-lain. Bahkan, ’hiburan-hiburan’ yang bersifat negatif pun mereka terima
dan nikmati. Mereka tidak sadar bahwa hal itu akan memorak-porandakan negara
ini dalam waktu beberapa saat lagi.
Bagi
para produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar bisnis yang sangat
potensial karena pola konsumsi seseorang itu terbentuk pada saat usia remaja.
Di samping itu, remaja juga sangat mudah terbujuk rayuan iklan, suka
ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan
sesuatu yang dimilikinya, misalnya uang atau harta benda.
Sifat-sifat
di atas itulah yang dimanfaatkan oleh para produsen untuk memasuki ‘pasar
remaja’. Jadi sering sekali kita lihat di televisi-televisi bahwa intensitas
acara remaja itu lebih banyak daripada acara kalangan usia lain. Salah satu
karakter yang khas di kalangan remaja adalah identifikasi (peniruan dan penyeragaman)
dalam suatu kelompok. Untuk itu, mereka biasanya membutuhkan panutan untuk
dijadikan contoh. Saat ini, kita harus mengakui bahwa remaja masa kini miskin
figur panutan yang bisa dijadikan contoh. Betapa tidak, di satu sisi mereka
sangat membutuhkan seseorang yang dapat dijadikan panutan, sedangkan di sisi
lain mereka disuguhi panutan-panutan yang berlaku negatif yang sering tampil di
layar-layar televisi, misalnya pemain sinetron yang sering memerankan adegan
berpacaran, berpegangan tangan antar lawan jenis, dan lain-lain.
Kuatnya
pengaruh tontonan televisi terhadap perilaku seseorang telah dibuktikan lewat
penelitian ilmiah. Seperti diungkapkan oleh American Psychological Association
(APA) pada tahun 1995 bahwa tayangan yang bermutu akan memengaruhi seseorang
untuk berperilaku baik. Sedangkan tayangan yang kurang bermutu akan mendorong
seseorang untuk berperilaku buruk. Bahkan, penelitian itu menyimpulkan bahwa
hampir semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran
yang mereka terima dari media semenjak usia anak-anak.
Selain
dampak diatas, ada pula dampak yang lain
yaitu penggunaan narkoba,saat ini banyak sekali pemuda generasi bangsa
yang sudah menjadi pecandu narkoba,di kalangan para pemuda dan anak-anak
narkoba dapat di jadikan untuk makanan harian mereka.Sebenarnya tak jarang dari
mereka yang sudah mengetahui bahayanya menggunakan narkoba,tetapi awalnya
mereka hanya penasaran,lalu lama -lama mereka tergiur untuk mencobanya dan pada
akhirnya menjadi ketagihan.Apalagi sekarang sudah tak sulit untuk menemukan
produsen yang membuat narkoba dalam berbagai macam dan bentuk.Sehingga para
konsumen tak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya,selain untungnya besar
karena harga narkoba yang sangat mahal produsen juga tak sulit untuk mendapatkan
bahan-bahan yang di butuhkan untuk pembuatan berbagai macam jenis
narkoba.Pemerintah sedang mengupayakan berbagai cara untuk mengurangi jumlah
pengguna narkoba setiap tahun yang terus mengalami peningkatan.Faktor utama
anak-anak menggunakan narkoba adalah karena tekanan hidup yang harus mereka
rasakan,selain itu juga karena kurangnya pengawasan orang tua,pengaruh dari
ajakan teman dekat,dan juga lingkungan yang kurang baik untuk perkembangan
anak.Narkoba sangat mahal harganya sehingga tak jarang para penggunanya
menggunakan cara yang salah untuk mendapatkan uang agar tetap bisa
membelinya.Salah satu cara yang di tempuh adalah dengan bertindak kriminal
seperti merampok dan mencuri,sehingga mengakibatkan meningkatnya tindakan
kriminal di kalangan masyarakat setiap tahunnya.
Maka
dari itu kita harus pandai dalam menentukan langkah untuk masa depan
bangsa,karena kita adalah generasi muda penerus bangsa.Jangan mudah terpengaruh
terhadap hal-hal yang negatif yang dapat
merugikan diri sendiri.Di zaman globalisasi ini kita harus dapat memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerja kita di masa kini dan di masa
depan.
0 komentar:
Posting Komentar